Proposal Usaha Beternak Ayam Potong
Daging ayam merupakan
daging favorit di negara kita, karena hampir 100% orang Indonesia suka makan daging
ayam. Sehingga berbisnis ternak ayam potong merupakan peluang yang sangat bagus
untuk dikembangkan. Beberapa waktu yang lalu, bisnis ayam potong sempat
mengalami kemunduran ketika flu burung melanda dunia. Banyak pengusaha
ayam potong yang gulung tikar karena daging ayam menjadi “tersangka” utama
sehingga menyebabkan orang takut mengkonsumsi daging ayam lagi. Sekarang isu
flu burung sudah perlahan menghilang, inilah prospek cerah untuk beternak ayam potong yang mulai
menguat kembali.
Konsumen
Sebagian besar
masyarakat menyukai daging ayam, konsumennya pun manjangkau dari anak – anak,
anak muda, hingga orang tua. Selain itu banyak usaha makanan dan restoran
yang menggunakandaging ayam sebagai bahan
baku usaha mereka. Jadi selain konsumen perorangan, usaha ini juga memiliki
peluang kerjasama dengan usaha yang berbahan baku daging ayam. Selain itu
banyak juga masyarakat yang tertarik dengan bisnis peternakan ayam broiler ini,
penjualan bibit ayam pun juga dapat dijadikan sebagai tambahan pendapatan usaha
tersebut.
Info Produk
Ayam yang umum
dikembangkan sebagai ayam potong adalah ayam ras pedaging atau broiler. Ayam
ras pedaging tersebut merupakan jenis ras unggulan hasil persilangan dari
bangsa-bangsa ayam yang memiliki daya produktivitas tinggi, terutama dalam
memproduksi daging ayam. Selain itu ayam broiler juga meiliki kelebihan karena
hanya dengan waktu 5-6 minggu sudah bisa dipanen. Dengan waktu pemeliharaan
yang relatif singkat dan menguntungkan, maka banyak peternak baru serta
peternak musiman yang bermunculan diberbagai wilayah Indonesia.
Untuk memulai usaha
di bidang ternak ayam ini, persiapan sarana, prasarana, dan peralatan harus
maksimal. Hal yang perlu diperhatikan antara lain:
1. Kandang
Sistem perkandangan
yang ideal untuk usaha ternak ayam ras yaitu:
- Persyaratan temperatur berkisar antara
32,2-35ยบ C
- Kelembaban berkisar
antara 60-70%
-
Penerangan/pemanasan kandang sesuai dengan aturan yang ada
- Tata letak
kandang agar mendapat sinar matahari pagi dan tidak melawan arah mata angin
kencang
- Model kandang
disesuaikan dengan umur ayam, untuk anakan sampai umur 2 minggu atau 1 bulan
memakai kandang box, sedangkan untuk ayam remaja ± 1
bulan sampai 2 atau 3 bulan memakai kandang box yang dibesarkan dan untuk ayam dewasa
bisa dengan kandang postal atapun kandang baterai.
2. Peralatan
- Litter
(alas lantai)
Alas lantai/litter
harus dalam keadaan kering, maka tidak ada atap yang bocor dan
air
hujan tidak ada yang masuk walau angin kencang. Tebal litter setinggi 10 cm,
bahan litter dipakai campuran dari kulit padi/sekam dengan sedikit kapur dan
pasir secukupnya, atau hasil serutan kayu dengan panjang antara 3–5 cm untuk
pengganti kulit padi/sekam.
- Indukan
atau brooder
Alat ini berbentuk
bundar atau persegi empat dengan areal jangkauan 1-3 m dengan alat pemanas di
tengah. Fungsinya seperti induk ayam yang menghangatkan anak ayamnya ketika
baru menetas.
- Tempat
bertengger
Tempat bertengger
untuk tempat istirahat/tidur, dibuat dekat dinding dan diusahakan kotoran jatuh
ke lantai yang mudah dibersihkan dari luar. Dibuat tertutup agar terhindar dari
angin dan letaknya lebih rendah dari tempat bertelur.
-Tempat
makan, minum dan tempat grit
Tempat makan dan
minum harus tersedia cukup, bahannya dari bambu, almunium atau apa
saja yang kuat dan tidak bocor juga tidak berkarat. Untuk tempat grit dengan
kotak khusus
- Alat-alat
yang lainnya
Alat-alat rutin
termasuk alat kesehatan ayam seperti: suntikan, gunting operasi, pisau potong
operasi kecil, dan lain-lain.
Pembibitan
Ternak yang dipelihara haruslah memenuhi persyaratan sebagai berikut:
a. ternak sehat dan tidak cacat pada fisiknya
b. pertumbuhan dan perkembangannya normal
c. ternak berasal dari pembibitan yang dikenal keunggulannya.
d. tidak ada lekatan tinja di duburnya.
Ternak yang dipelihara haruslah memenuhi persyaratan sebagai berikut:
a. ternak sehat dan tidak cacat pada fisiknya
b. pertumbuhan dan perkembangannya normal
c. ternak berasal dari pembibitan yang dikenal keunggulannya.
d. tidak ada lekatan tinja di duburnya.
Pemilihan Bibit dan Calon Induk
Ada beberapa pedoman teknis untuk memilih bibit/ DOC (Day Old Chicken)/ ayam umur sehari:
Ada beberapa pedoman teknis untuk memilih bibit/ DOC (Day Old Chicken)/ ayam umur sehari:
a. Anak ayam (DOC )
berasal dari induk yang sehat.
b. Bulu tampak halus
dan penuh serta baik pertumbuhannya .
c. Tidak terdapat
kecacatan pada tubuhnya.
d. Anak ayam
mempunyak nafsu makan yang baik.
e. Ukuran badan
normal, ukuran berat badan antara 35-40 gram.
f. Tidak ada letakan
tinja diduburnya.
Sementara untuk pemberian minum disesuaikan dangan umur ayam
yang dikelompokkan dalam 2 (dua) fase yaitu:
a. Fase
starter (umur 1-29 hari), kebutuhan air minum terbagi lagi pada masing-masing
minggu, yaitu minggu ke-1 (1-7 hari) 1,8 lliter/hari/100 ekor; minggu ke-2
(8-14 hari) 3,1 liter/hari/100 ekor, minggu ke-3 (15-21 hari) 4,5
liter/hari/100 ekor dan minggu ke-4 (22-29 hari) 7,7 liter/hari/ekor. Jadi
jumlah air minum yang dibutuhkan sampai umur 4 minggu adalah
sebanyak 122,6 liter/100 ekor. Pemberian air minum pada hari pertama hendaknya diberi tambahan gula dan obat anti stress kedalam air minumnya. Banyaknya gula yang diberikan adalah 50 gram/liter air.
sebanyak 122,6 liter/100 ekor. Pemberian air minum pada hari pertama hendaknya diberi tambahan gula dan obat anti stress kedalam air minumnya. Banyaknya gula yang diberikan adalah 50 gram/liter air.
b. Fase
finisher (umur 30-57 hari), terkelompok dalam masing-masing minggu yaitu minggu
ke-5 (30-36 hari) 9,5 liter/hari/100 ekor, minggu ke-6 (37-43 hari) 10,9
liter/hari/100 ekor, minggu ke-7 (44-50 hari) 12,7 liter/hari/100 ekor dan
minggu ke-8 (51-57 hari) 14,1 liter/hari/ekor. Jadi total air minum 30-57 hari
sebanyak 333,4 liter/hari/ekor.
Kelebihan usaha
Usaha ternak ayam
merupakan salah satu usaha yang menghasilkan omset dengan keuntungan yang cukup
besar. Maka tidaklah kaget lagi jika usaha ini banyak diminati para pencari
usaha. Selain itu menjalankan usaha ini juga memiliki waktu yang relative cukup
santai, jadi usaha ini tidak mengganggu kegiatan sehari – hari Anda.
Kekurangan usaha
Dalam merawat ayam
diperlukan teknik dan pengetahuan yang tepat tentang peternakan. Karena
beternak ayam tidaklah mudah, karena takaran makan, minum, luas kandang serta
lingkungan kandang juga harus disesuaikan agar ayam dapat tumbuh dengan baik.
Karena banyaknya penyakit seperti flu burung, dan penyakit ayam lainnya dapat
mengancam usaha Anda.
Pemasaran
Untuk pemasaran usaha Anda, dapat
dipromosikan mlalui pemasaran dari mulut ke mulut. Disamping itu Anda juga bisa
bekerjasama dengan usaha pemotongan ayam atau menitipkan anak ayam Anda kepada
penjual bibit ayam, dan menitipkan telur kepada para supplier telur. Tapi ingat, perhatikan selalu
perbandingan telur dan anak ayam yang dijual dengan stock yang akan diternakan
usaha Anda. Sehingga usaha Anda tidak kehabisan stock bibit ayam yang
diternakan.
Kunci sukses
Dibutuhkan keahlian
khusus untuk merawat anak ayam hingga menjadi ayam dewasa dan menghasilkan
telur, untuk itu pengetahuan dan keahlian mengenai hewan ternak khususnya ayam
sangat diperlukan untuk menjalankan bisnis ini. Disamping itu usahakan
membuat kandang ayam jauh dari pemukiman warga, agar
tidak menuai protes dari warga.
Analisa Ekonomi
a. Pengeluaran
Modal tetap, meliputi:
Kandang
ayam ukuran 3x3 m @500.000 x 5 buah Rp
2.500.000,00
Tempat
minum ayam @ 7.000 x 10 buah Rp 70.000,00
Tempat
makan ayam @ 10.000 x 10 buah Rp 100.000,00
Lampu
penerangan 4 buah @ 5.000 x 4
Rp 20.000,00+
Jumlah
Rp 2.690.000,00
(Penyusutan
alat dan kandang setelah pemakaian 1 tahun = 1/12 x 1.690.000,00 = Rp
140.800,00 )
Biaya operasional, meliputi:
Pembelian
anak ayam 200 x @ 6.500,00 Rp 1.300.000,00
Pembelian
Kosentrat (BR) 5 karung @50 kg
Rp 1.625.000,00
Pembelian
obat-obatan Rp 100.000,00
Gaji
pegawai 2 x @ 750.000,00
Rp
1.500.000,00
Biaya
listrik
Rp 100.000,00
Jumlah Rp
850.000,00+
Modal total
Rp 5.475.000,00
Penyusutan modal tetap
Rp
140.800,00+
Total pengeluaran
Rp 5.615.800,00
Hasil
yang diharapkan dalam satu kali periode panen usaha ini,
Bobot
berat ayam sekarang menjadi + 1,5 - 2 kg dari berat sebelumnya.
b. Pemasukan
Catatan
= Harga 1kg daging ayam
Rp
25.000,00
1).
Hasil penjualan ayam
Pada
kandang ukuran 3x3 m
@1.5kg Rp
37.500,00
Maka
: 50 ayam x Rp
37.500,00 Rp 1.875.000,00
2).Karena
ada 5 buah kandang ayam,
maka
5 x Rp 1.875.000,00
Rp 9.375.000.00
3).Jadi total pendapatan
= Rp 9.375.000.00
c.
Keuntungan
Keuntungan bersih selama satu
periode panen
(4-5 minggu)=Rp 9.375.000.00–Rp 5.615.800,00
= Rp 3.760.000,00
Jadi keuntungan rata-rata setiap
bulan Rp 3.760.000,00